Profil Desa

Sejarah Desa

Jejak langkah dan warisan yang membentuk identitas desa kami.

Profil Singkat: Banjar Adat Glagalinggah

Lokasi: Desa Adat Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Banjar Adat Glagalinggah adalah sebuah komunitas adat yang berlokasi di dataran tinggi Kintamani yang sejuk dan subur. Sebagai bagian dari wilayah Desa Adat Kintamani, Glagalinggah memiliki karakteristik unik yang dibentuk oleh sejarah panjang, kekayaan alam, serta semangat gotong royong warganya (krama). Banjar ini dikenal luas karena pesona Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah, sebuah kawasan hutan yang tidak hanya menjadi paru-paru wilayah, tetapi juga sumber kehidupan dan pusat pengembangan ekonomi kreatif berbasis ekowisata.

Dengan berpegang teguh pada falsafah Tri Hita Karana, masyarakat Glagalinggah senantiasa berupaya menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), dan manusia dengan alam (Palemahan). Semangat inilah yang menjadi landasan dalam setiap sendi kehidupan dan program pembangunan yang dijalankan.

Visi

"Terwujudnya Banjar Adat Glagalinggah yang Mandiri, Sejahtera, dan Lestari Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana."

Misi

Untuk mencapai visi tersebut, Banjar Adat Glagalinggah menetapkan misi-misi sebagai berikut:

1. Mengembangkan Ekowisata Berbasis Kearifan Lokal:
Mengelola dan mengembangkan Wana Wisata Hutan Pinus sebagai destinasi ekowisata unggulan yang kreatif, profesional, dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi secara langsung kepada krama banjar.

2. Memperkuat Jati Diri Adat dan Budaya:
Melestarikan dan merevitalisasi nilai-nilai adat, seni, tradisi, serta kearifan lokal sebagai fondasi kehidupan sosial dan daya tarik utama banjar, salah satunya melalui pengembangan "Taman Gumi Banten" untuk mendukung kegiatan upacara.

3. Menjaga Kelestarian Alam dan Lingkungan:
Melaksanakan program konservasi dan pelestarian lingkungan secara aktif untuk menjaga keasrian hutan pinus dan keanekaragaman hayati sebagai anugerah yang harus diwariskan, sejalan dengan filosofi Sad Kerthi.

4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia:
Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas krama banjar melalui pendidikan, pelatihan, dan partisipasi aktif dalam pengelolaan potensi desa, sehingga mampu menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri.

5. Mewujudkan Tata Kelola yang Inovatif dan Sinergis:
Menciptakan sistem tata kelola banjar adat yang transparan, akuntabel, dan adaptif, serta membangun kemitraan strategis dengan pemerintah, swasta, dan komunitas lain untuk mempercepat pembangunan yang berkelanjutan.

Struktur Organisasi

Bagan kepengurusan pemerintah desa yang bertugas melayani masyarakat.

Bagan Struktur Organisasi Desa

Peta Lokasi Desa Adat

Temukan lokasi geografis desa kami melalui peta interaktif di bawah ini.